Site icon ViralNih.com

Benarkah FF Bakal Dihapus Dari Indonesia?

FF bakal dihapus dari indonesia

Apakah FF Bakal Dihapus Dari Indonesia? Jakarta – Dunia maya Indonesia kembali digegerkan dengan kabar mengejutkan. Game battle royale populer Free Fire (FF) dikabarkan akan dihapus dari Indonesia.

Isu ini membuat jutaan pemain panik, terutama mereka yang sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli item dalam game. Tapi, seberapa valid kabar ini? Mari kita telusuri faktanya.

Sejarah Permainan FF

Free Fire pertama kali hadir ke dunia lewat Alpha Test pada 27 September 2017 di enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Game besutan 111dots Studio asal Vietnam ini kemudian dipublikasikan oleh Garena, perusahaan teknologi besar dari Singapura yang merupakan anak perusahaan Sea Limited.

Kapan FF rilis secara resmi? Game ini meluncur secara global pada Desember 2017 dan resmi masuk Indonesia pada 15 Januari 2018. Kesuksesannya tidak main-main. Free Fire berhasil menjadi game mobile battle royale kedua paling banyak diunduh di dunia pada 2018 dengan 182 juta unduhan, hanya kalah dari PUBG Mobile.

Yang membuat Free Fire meledak di Indonesia adalah konsep game yang ringan. Dengan ukuran file kecil dan bisa berjalan lancar di HP dengan RAM 1GB, FF menjadi pilihan utama gamer Indonesia. Durasi match yang hanya 10 menit juga cocok untuk pemain kasual yang ingin main cepat tanpa memakan banyak waktu.

Prestasi demi prestasi pun ditorehkan. Free Fire World Series (FFWS) 2021 di Singapura bahkan mencetak rekor sebagai turnamen esports paling banyak ditonton dalam sejarah dengan lebih dari 5,4 juta penonton serentak.

Di Indonesia sendiri, turnamen seperti Free Fire Indonesia Masters (FFIM) melahirkan tim-tim tangguh seperti EVOS Divine dan RRQ Kazu yang mengharumkan nama Indonesia di kancah global.

Kini, Free Fire memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif harian per Februari 2024 dan telah diunduh lebih dari 1 miliar kali di Google Play Store. Angka fantastis yang menunjukkan betapa solidnya basis pemain game ini.

Apakah FF bakal dihapus dari Indonesia?

Kabar FF bakal dihapus dari Indonesia mulai beredar liar di media sosial sejak pertengahan 2025. Bahkan, ada yang menyebutkan tanggal spesifik seperti Apakah FF akan dihapus tanggal 17 Desember atau Apakah FF akan Dihapus 2025 dan Apakah FF akan dihapus 2027.

Setelah penelusuran mendalam, jawabannya jelas: HOAX. Kabar ini tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak ada bukti resmi dari pihak Garena maupun pemerintah Indonesia.

Garena selaku publisher Free Fire di Indonesia telah memberikan klarifikasi tegas. Mereka menegaskan bahwa berita penghapusan Free Fire dari Indonesia adalah informasi palsu. Dalam pernyataan resmi, Garena menyatakan akan terus mendukung komunitas gamer Free Fire di Indonesia.

Sampai saat ini, tidak ada dokumen resmi atau pengumuman dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebutkan rencana pemblokiran Free Fire. Faktanya, game ini masih menduduki posisi sebagai salah satu game mobile dengan jumlah pemain aktif terbanyak di Indonesia.

Kenapa FF Dihapus menjadi isu yang trending? Kemungkinan besar, ini adalah strategi oknum tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kepanikan massal di kalangan pemain. Pola serupa juga pernah terjadi pada game populer lain seperti Mobile Legends.

Untuk perbandingan, Kapan ML dihapus? Mobile Legends juga pernah beberapa kali diterpa isu serupa pada 2022, namun semuanya terbukti hoax. Game MOBA tersebut tetap eksis dan bahkan semakin populer hingga kini.

Skandal dan Kontroversi Game FF yang Munculkan Isu Akan Dihapus

Meski isu penghapusan adalah hoax, bukan berarti Free Fire bebas dari kontroversi. Ada beberapa skandal yang pernah menimpa game ini dan mungkin menjadi bahan bakar isu penghapusan.

Kontroversi Emote Push-Up Freestyle

Skandal paling besar terjadi pada April 2021. Video viral memperlihatkan anak-anak meniru emote “Push Up Freestyle” dari Free Fire saat melaksanakan sholat di masjid. Gerakan ini dilakukan dengan posisi handstand, kedua tangan menahan tubuh sementara kaki terangkat ke atas.

Aksi ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Bukan hanya merusak kekhusyukan ibadah, gerakan berbahaya ini juga menyebabkan beberapa anak mengalami cedera patah tulang karena meniru tanpa pengawasan orang dewasa.

Garena segera angkat bicara. Melalui akun Instagram resmi @freefirebgid, mereka menegaskan: “Emote tersebut kami ciptakan hanya untuk dimainkan di dalam game saja. Jadi, kapanpun dan dimanapun kalian berada, jangan ditiru ya!”

Bahkan muncul petisi di Change.org yang meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kominfo untuk memberikan sanksi tegas atau menghimbau developer untuk menghapus emote tersebut. Petisi ini ditandatangani ribuan orang yang khawatir akan dampak negatif game terhadap anak-anak.

Gugatan PUBG Krafton

Pada Januari 2022, Krafton, developer PUBG, mengajukan gugatan ke pengadilan Amerika Serikat. Mereka menuduh Free Fire melakukan pelanggaran hak cipta dengan menyalin berbagai aspek dari PUBG: Battlegrounds dan PUBG Mobile.

Dalam tuntutannya, Krafton menyebutkan Free Fire menyalin item dalam game, mekanik permainan, tampilan, nuansa, hingga fitur air drop yang unik. Gugatan ini sempat membuat pemain khawatir Free Fire akan diblokir seperti yang terjadi di India.

Pemblokiran di India

Februari 2022 menjadi momen kelam bagi Free Fire. Pemerintah India secara resmi memblokir Free Fire bersama 53 aplikasi lainnya yang dianggap mengancam keamanan nasional. Game ini dihapus dari Google Play Store dan Apple App Store India.

Meski Free Fire Max (versi upgrade) masih tersedia, pemblokiran ini menjadi pukulan telak mengingat India adalah salah satu pasar terbesar Free Fire. Kasus ini sering dijadikan bahan isu bahwa Indonesia akan melakukan hal serupa, padahal konteksnya sangat berbeda.

Masalah Rating Usia

Free Fire memiliki rating 12+ di Play Store, namun kenyataannya banyak anak di bawah umur yang memainkannya. Konten kekerasan dan sistem pembelian in-app yang menyerupai perjudian menjadi kekhawatiran orang tua dan aktivis perlindungan anak.

Beberapa pihak menganggap rating ini kurang ketat dan seharusnya dinaikkan menjadi 16+ atau bahkan 18+ mengingat unsur-unsur yang ada dalam game.

Apakah Main Game FF Haram?

Pertanyaan Apakah FF haram sering muncul di kalangan muslim Indonesia. Pembahasan ini cukup kompleks dan melibatkan berbagai perspektif ulama.

Fatwa MPU Aceh

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pada Juni 2019 secara resmi mengeluarkan fatwa haram terhadap Free Fire dan game sejenis seperti PUBG Mobile. Keputusan ini diambil setelah sidang selama tiga hari dengan tema “Hukum dan Dampak Game PUBG dan Sejenisnya Menurut Fikih Islam, Informasi Teknologi dan Psikologi.”

MPU Aceh menyebutkan tiga alasan utama:

  1. Unsur Kekerasan: Free Fire mengandung unsur pembunuhan dan peperangan yang dikhawatirkan dapat memicu perilaku agresif, terutama pada anak-anak.
  2. Karakter dan Pakaian: Beberapa karakter wanita dalam game mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai dengan nilai kesopanan.
  3. Potensi Kecanduan: Game dapat melalaikan kewajiban beribadah seperti sholat, belajar, dan bekerja.

Fatwa ini berlaku khusus di wilayah Aceh dan tidak mengikat secara nasional.

Pandangan MUI Pusat

Berbeda dengan MPU Aceh, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat tidak mengeluarkan fatwa haram terhadap Free Fire. Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, bahkan menanggapi kontroversi emote push-up sebagai keusilan anak yang wajar.

MUI pusat lebih menekankan pada pentingnya edukasi dan pengawasan orang tua. Beberapa ulama berpendapat bahwa bermain game diperbolehkan selama tidak mengganggu kewajiban agama seperti menunaikan sholat dan berbakti kepada orang tua.

Apakah FF burik?

Istilah “burik” (buruk) dalam konteks agama memang subjektif. Dalam pandangan Islam, sesuatu dianggap haram jika jelas-jelas dilarang dalam Al-Qur’an dan Hadis atau membawa mudarat yang lebih besar daripada manfaatnya.

Free Fire sendiri adalah alat. Seperti pisau yang bisa digunakan untuk memasak atau melukai, game ini bergantung pada penggunanya. Yang perlu diperhatikan adalah:

Tips Bermain FF yang Bijak

Bagi kamu yang muslim dan ingin tetap bermain Free Fire dengan tenang, berikut panduannya:

  1. Batasi waktu bermain – Maksimal 1-2 jam per hari
  2. Jangan main saat waktu sholat – Segera tinggalkan game saat adzan berkumandang
  3. Pilih karakter yang sesuai – Hindari karakter dengan pakaian terlalu terbuka
  4. Atur prioritas – Jangan sampai game mengganggu belajar atau pekerjaan
  5. Jaga adab – Hindari toxic chat dan kata-kata kasar saat bermain

Penutup

Setelah menelusuri berbagai sumber dan fakta, kesimpulannya jelas: Free Fire TIDAK akan dihapus dari Indonesia. Kabar yang beredar di media sosial adalah hoax belaka yang tidak memiliki landasan kuat.

Garena sebagai publisher resmi telah membantah keras isu ini. Pemerintah Indonesia melalui Kominfo juga tidak pernah mengeluarkan rencana pemblokiran. Faktanya, Free Fire masih sangat populer dan terus mengadakan turnamen serta event menarik di Tanah Air.

Meski demikian, Free Fire memang pernah menghadapi berbagai kontroversi, mulai dari skandal emote push-up hingga gugatan hak cipta. Namun, semua itu bukan alasan untuk menghapus game yang telah membuka lapangan kerja dan prestasi esports Indonesia.

Bagi kamu yang khawatir tentang hukum bermain Free Fire dalam Islam, jawabannya tidak hitam-putih. MPU Aceh memang mengharamkan, tapi MUI pusat tidak mengeluarkan fatwa serupa. Yang terpenting adalah bermain dengan bijak, tidak melalaikan ibadah, dan menjaga adab.

Pesan untuk kamu: Jangan mudah percaya kabar hoax yang beredar di media sosial. Selalu cek ke sumber resmi seperti akun Instagram @freefirebgid atau website Garena. Kalau memang ada rencana penutupan, pasti akan ada pengumuman resmi terlebih dahulu.

Free Fire masih akan menemani hari-hari kamu. Jadi, tetap main dengan enjoy, jaga sportivitas, dan raih Booyah! Tapi ingat, dunia nyata tetap lebih penting dari dunia virtual. Balance is the key!

Exit mobile version