
Ternyata, cryptocurrency Australia menjadi penyesalan terbesar bagi lebih dari 40% generasi Z dan milenial yang mengaku menyesal tidak berinvestasi di Bitcoin sepuluh tahun lalu. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Swyftx bersama lembaga riset YouGov terhadap 3.009 responden di seluruh Australia, kami menemukan bahwa hampir setengah dari responden berusia di bawah 35 tahun merasa ‘ketinggalan kapal’ dalam peluang investasi kripto[-4].
Sementara itu, fakta bahwa harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 23.000% sejak 2015 semakin menambah penyesalan tersebut.
Pada tahun 2015, Bitcoin masih diperdagangkan di kisaran US$172 hingga US$465, namun kini telah mencapai sekitar US$107.505[-2][-3]. Bahkan bagi mereka yang tertarik untuk mulai berinvestasi di cryptocurrency Australia sekarang, peraturan dan perpajakan cryptocurrency Australia yang semakin jelas telah membuat investasi aset digital menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan satu dekade lalu.
Kami melihat pergeseran minat investasi yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda Australia yang kini mencari alternatif dari investasi tradisional.
Survei mendalam yang dilakukan oleh Swyftx bersama lembaga riset YouGov dengan melibatkan 3.009 responden di Australia menunjukkan fakta menarik. Hampir separuh dari peserta berusia di bawah 35 tahun mengaku merasa “tertinggal kapal” dalam peluang investasi cryptocurrency Australia.
Selain tidak membeli Bitcoin, penyesalan terbesar berikutnya bagi generasi muda Australia adalah tidak membeli properti dan tidak berinvestasi di saham perusahaan teknologi besar seperti Apple atau Amazon. Banyak anak muda kini merasa “terkunci” dari pasar properti karena harga rumah di Australia yang melambung terlalu tinggi, sehingga memandang cryptocurrency Australia sebagai alternatif untuk membangun stabilitas finansial.
Secara keseluruhan, 80% warga Australia berusia di bawah 50 tahun mengaku menyesal dengan keputusan investasi mereka selama sepuluh tahun terakhir. Namun, data menunjukkan bahwa dari total investor Gen Z yang sudah berinvestasi di cryptocurrency Australia, 82% berhasil mencatat keuntungan dengan rata-rata profit mencapai IDR 157.885,24.
Data Swyftx juga menunjukkan penurunan signifikan jarak antara minat investasi saham dan cryptocurrency Australia di kalangan investor muda. Sejak 2022, kesenjangan antara mereka yang berencana membeli saham dan yang tertarik pada cryptocurrency Australia telah menyusut hingga setengahnya.
CEO Swyftx, Jason Titman, memprediksi bahwa dalam dua tahun ke depan, investor muda di Australia akan sama mungkin untuk membeli Bitcoin seperti halnya saham tradisional—asalnya pemerintah segera menerapkan kerangka regulasi cryptocurrency Australia yang jelas.
Australia kini menempati posisi keenam sebagai negara dengan harga properti termahal di dunia, berada di bawah Swiss, Korea Selatan, Luksemburg, Austria, dan Norwegia. Situasi ini menciptakan krisis perumahan yang berdampak besar bagi generasi muda.
Menurut data, rasio harga rumah terhadap pendapatan rumah tangga di Australia hampir dua kali lipat antara tahun 2002 hingga 2024. Kondisi ini membuat tingkat kepemilikan rumah di kalangan dewasa muda Australia mencapai titik terendah dalam sejarah, dengan usia rata-rata pembeli rumah pertama meningkat menjadi sekitar 35 tahun.
Di Sydney, harga median untuk rumah keluarga tunggal mencapai sekitar IDR 15,5 miliar, sementara di Melbourne sekitar IDR 11,3 miliar. Akibatnya, banyak anak muda Australia kini merasa “terkunci” dari pasar properti nasional.
“Skala ketidakmampuan membeli rumah seperti sekarang adalah masalah yang tidak dihadapi generasi sebelumnya. Cryptocurrency Australia dilihat sebagai peluang untuk bisa melangkah lebih cepat,” ujar juru bicara Swyftx.
Selain itu, investor muda cenderung lebih menyukai aset dengan potensi imbal hasil tinggi (high beta assets) dan telah memahami karakteristik pasar cryptocurrency Australia. Mereka memandang investing in cryptocurrency Australia sebagai jalan alternatif untuk menyeimbangkan biaya hidup dan mencapai stabilitas finansial. Faktanya, 78% pengguna kripto melaporkan berhasil meraih keuntungan sepanjang tahun lalu.
Sesuai data Australian Securities Exchange (ASX), kesenjangan antara investor muda yang berencana membeli saham dan mereka yang tertarik pada cryptocurrency Australia kini semakin menyempit dibanding tahun 2022. Pergeseran minat investasi ini menunjukkan tren signifikan di kalangan generasi muda Australia.
Menariknya, hampir sepertiga (31%) investor muda berusia 18 hingga 24 tahun telah berinvestasi secara substansial di aset digital. Rata-rata kepemilikan cryptocurrency Australia untuk investor muda mencapai sekitar IDR 42.808.811,12, mewakili 6% dari total portofolio mereka. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan alokasi kripto sebesar 3% untuk kelompok usia investor lainnya.
Meskipun generasi muda memiliki proporsi cryptocurrency Australia tertinggi dalam portofolio, namun investor berusia 25 hingga 49 tahun yang justru memiliki total investasi aset digital terbesar, mencapai 69% dari keseluruhan kepemilikan kripto. Sementara itu, investor berusia di atas 50 tahun hanya menyumbang 19% dari total investasi aset digital.
Bitcoin tetap menjadi pilihan utama dengan 70% investor Australia memilihnya sebagai aset utama dalam portofolio. Faktanya, 42,9% masyarakat Australia percaya bahwa cryptocurrency Australia akan diterima secara luas dalam sistem keuangan global.
Pemerintah Australia sendiri tengah mempersiapkan kerangka regulasi baru untuk mengawasi platform kripto di bawah undang-undang layanan keuangan yang sudah ada. Langkah ini bertujuan memperkuat pengawasan sekaligus memberikan kepastian hukum bagi investor yang ingin beralih ke investing in cryptocurrency Australia.
Melihat data survei tersebut, jelas bahwa generasi muda Australia saat ini berada di persimpangan penting dalam hal investasi. Undoubtedly, penyesalan tidak berinvestasi di Bitcoin sepuluh tahun lalu menjadi pembelajaran berharga bagi banyak orang. Namun, meskipun harga Bitcoin telah melonjak hingga US$107.505 dari hanya ratusan dolar pada 2015, peluang investasi cryptocurrency Australia masih terbuka lebar.
Faktanya, pergeseran signifikan telah terjadi dalam preferensi investasi generasi muda. Therefore, cryptocurrency kini dipandang sebagai alternatif menjanjikan di tengah krisis properti yang membuat banyak anak muda merasa “terkunci” dari pasar perumahan. Dengan rasio harga rumah terhadap pendapatan yang hampir dua kali lipat sejak 2002, tidak mengherankan bahwa 82% investor Gen Z mencatat keuntungan dari aset digital mereka.
Above all, perubahan regulasi yang sedang dipersiapkan pemerintah Australia akan memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi investor kripto. Hal ini tentu akan memperkuat posisi cryptocurrency Australia sebagai pilihan investasi yang lebih aman dibandingkan satu dekade lalu. Consequently, kami memprediksi bahwa dalam dua tahun ke depan, investasi Bitcoin akan sama populernya dengan saham tradisional di kalangan investor muda.
Selain itu, dengan terus naiknya harga properti di Australia hingga mencapai posisi keenam termahal di dunia, aset digital semakin dipandang sebagai jalan alternatif untuk mencapai stabilitas finansial. Nevertheless, para calon investor tetap perlu melakukan riset mendalam dan diversifikasi portofolio mereka, tanpa bergantung sepenuhnya pada satu jenis aset.
Finally, survei Swyftx dan data yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa masa depan investasi di Australia sedang mengalami transformasi penting. Generasi muda kini lebih terbuka terhadap aset alternatif dan memahami risiko serta potensi imbal hasil dari cryptocurrency Australia, sebuah tren yang kemungkinan besar akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.