
Daftar kenaikan harga BBM hari ini mengejutkan kita semua! Mulai 1 Desember 2025, seluruh SPBU di Indonesia resmi menaikkan harga bahan bakar mereka secara serentak.
Harga BBM Pertamina mengalami kenaikan signifikan dengan Pertamax naik menjadi Rp 12.750 per liter dari sebelumnya Rp 12.200. Tidak hanya itu, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 13.750 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.100, sementara Pertamax Green 95 kini dijual dengan harga Rp 13.500 per liter dibandingkan harga sebelumnya Rp 13.000.
Untuk pengguna kendaraan diesel, harga solar Dexlite naik menjadi Rp 14.700 per liter dari Rp 13.900[-2] dan Pertamina Dex menjadi Rp 15.000 per liter dari Rp 14.200[-2].
Shell dan SPBU lainnya seperti BP AKR dan Vivo juga tidak ketinggalan dengan kenaikan harga mereka sendiri. Shell Super kini dijual dengan harga Rp 13.000 per liter, naik dari Rp 12.680, sedangkan BP Ultimate naik menjadi Rp 13.630 per liter dari sebelumnya Rp 13.260.
Kita akan mengulas perbandingan lengkap kenaikan harga bensin hari ini antara Pertamina dan Shell, membantu Anda menentukan pilihan terbaik untuk kendaraan dan kantong Anda.
Mulai 1 Desember 2025, pengendara di seluruh Indonesia menghadapi realita baru dengan penerapan daftar kenaikan harga BBM hari ini yang diberlakukan oleh berbagai SPBU.
Pertamina dan Shell, dua pemain utama dalam pasar BBM nasional, telah mengumumkan kenaikan yang signifikan untuk produk unggulan mereka, terutama Pertamax dan Shell Super.
Berdasarkan pengumuman resmi, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk seluruh BBM nonsubsidi mulai 1 Desember 2025. Harga Pertamax naik sebesar Rp 550, dari Rp 12.200 menjadi Rp 12.750 per liter.
Kenaikan ini berlaku di seluruh SPBU Pertamina di Indonesia, termasuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Penyesuaian harga ini merupakan implementasi dari Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Kebijakan tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM umum yang disalurkan melalui SPBU.
Selama beberapa bulan sebelumnya, harga Pertamax cenderung fluktuatif. Pada Oktober 2024, Pertamax dijual dengan harga Rp 12.100 per liter, kemudian mengalami penyesuaian beberapa kali hingga mencapai Rp 12.200 per liter pada November 2025.
Sementara itu, perlu dicatat bahwa harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap stabil. Pertalite masih dibanderol Rp 10.000 per liter dan Solar subsidi Rp 6.800 per liter, memberikan alternatif bagi konsumen yang sensitif terhadap harga.
Di sisi lain, Shell sebagai kompetitor utama Pertamina juga melakukan penyesuaian harga untuk produk BBM mereka. Shell Super, yang merupakan setara dengan Pertamax karena sama-sama memiliki RON 92, mengalami kenaikan dari Rp 12.680 menjadi Rp 13.000 per liter. Hal ini berarti terjadi kenaikan sebesar Rp 320 per liter.
Perubahan harga ini tercatat di laman resmi Shell dan berlaku efektif mulai 1 Desember 2025. Sama seperti Pertamina, kenaikan harga Shell juga berlaku di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sebelum kenaikan ini, Shell Super juga mengalami fluktuasi harga. Pada Oktober 2025, Shell Super dijual dengan harga Rp 12.890 per liter, lalu turun menjadi Rp 12.680 per liter pada November 2025. Pada beberapa SPBU Shell, terutama menjelang akhir November 2025, pasokan Shell Super sempat tidak tersedia secara penuh.
Jika dibandingkan secara langsung, terlihat bahwa kenaikan harga Pertamax di Pertamina lebih besar daripada kenaikan harga Shell Super. Berikut tabel perbandingan kenaikan harga kedua produk:
| Jenis BBM | Harga November 2025 | Harga Desember 2025 | Selisih Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Pertamax (Pertamina) | Rp 12.200 | Rp 12.750 | Rp 550 |
| Shell Super (Shell) | Rp 12.680 | Rp 13.000 | Rp 320 |
Meskipun kenaikan harga Pertamax lebih tinggi, harga akhir Shell Super tetap lebih mahal dibandingkan dengan Pertamax. Pada Desember 2025, terdapat selisih harga sebesar Rp 250 per liter antara Shell Super dan Pertamax.
Sebagai perbandingan, sebelum kenaikan harga bulan Desember 2025, selisih antara kedua produk tersebut lebih kecil, yaitu Rp 480 per liter. Dengan demikian, meskipun kenaikan harga Pertamax lebih besar secara nominal, namun gap harga dengan Shell Super justru semakin mengecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga BBM dari kedua perusahaan ini antara lain pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Kenaikan harga BBM yang terjadi secara serentak di hampir semua operator, termasuk BP dan Vivo, menunjukkan bahwa faktor eksternal memiliki pengaruh signifikan terhadap penetapan harga BBM di Indonesia.
Pada kenyataannya, kenaikan harga BBM ini merupakan bagian dari tren volatilitas harga yang masih mungkin berlanjut selama beberapa waktu ke depan, sesuai dengan prediksi sejumlah analis ekonomi.
Bagi konsumen, perbedaan harga ini bisa menjadi pertimbangan penting dalam memilih jenis BBM yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
Kenaikan bahan bakar premium juga tidak luput dari daftar kenaikan harga BBM hari ini. Pertamax Turbo, bahan bakar berkualitas tinggi dengan RON 98, telah menjadi pilihan utama bagi pemilik kendaraan yang menginginkan performa maksimal. Pertanyaannya, apakah Pertamina atau Shell yang menawarkan harga lebih kompetitif untuk BBM premium mereka?
PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga Pertamax Turbo secara signifikan per 1 Desember 2025. Harga Pertamax Turbo naik sebesar Rp650, dari Rp13.100 menjadi Rp13.750 per liter. Kenaikan ini merupakan bagian dari penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang diberlakukan Pertamina secara nasional.
Harga Pertamax Turbo ternyata bervariasi di berbagai wilayah Indonesia. Untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, harga Pertamax Turbo ditetapkan pada Rp13.750 per liter. Namun, di wilayah lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, harga Pertamax Turbo lebih tinggi yakni Rp14.050 per liter.
Beberapa wilayah bahkan memiliki harga yang lebih tinggi lagi. Di Kalimantan Selatan, misalnya, Pertamax Turbo dijual dengan harga Rp14.350 per liter. Perbedaan harga ini disebabkan oleh variasi biaya distribusi dan infrastruktur di masing-masing wilayah.
Sebelum kenaikan ini, pada November 2025, Pertamax Turbo dijual dengan harga Rp13.100 per liter di wilayah Jawa dan sekitarnya. Dengan demikian, persentase kenaikan yang terjadi mencapai sekitar 5% dalam waktu satu bulan.
Sementara itu, Shell sebagai kompetitor utama Pertamina juga melakukan penyesuaian harga untuk produk premium mereka. Shell tidak memiliki produk yang persis sama dengan Pertamax Turbo, tetapi Shell V-Power Nitro+ dengan RON 98 adalah padanannya yang paling mendekati.
Per 1 Desember 2025, Shell V-Power Nitro+ mengalami kenaikan harga menjadi Rp13.890 per liter dari sebelumnya Rp13.480 per liter. Ini berarti terjadi kenaikan sebesar Rp410 per liter. Kenaikan ini tidak sebesar kenaikan harga Pertamax Turbo Pertamina yang mencapai Rp650 per liter.
Shell juga memiliki produk BBM premium lainnya, yaitu Shell V-Power (RON 95) yang harganya naik menjadi Rp13.630 per liter dari sebelumnya Rp13.260 per liter. Meskipun bukan competitor langsung Pertamax Turbo karena perbedaan RON, Shell V-Power tetap menjadi alternatif bagi konsumen yang mencari BBM berkualitas tinggi.
Perubahan harga Shell ini tercantum di laman resmi perusahaan dan berlaku efektif mulai 1 Desember 2025. Sama seperti Pertamina, kenaikan harga Shell juga berlaku di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut tabel perbandingan kenaikan harga BBM premium antara Pertamina dan Shell:
| Jenis BBM | Harga November 2025 | Harga Desember 2025 | Selisih Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Pertamax Turbo (Pertamina) | Rp13.100 | Rp13.750 | Rp650 |
| Shell V-Power Nitro+ (Shell) | Rp13.480 | Rp13.890 | Rp410 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kenaikan harga Pertamax Turbo di Pertamina lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga Shell V-Power Nitro+. Namun, jika dilihat dari harga akhir, Shell V-Power Nitro+ tetap lebih mahal dengan selisih Rp140 per liter dibandingkan Pertamax Turbo.
Menariknya, sebelum kenaikan harga bulan Desember 2025, selisih antara kedua produk tersebut lebih besar, yaitu Rp380 per liter. Dengan demikian, kenaikan harga yang lebih tinggi pada Pertamax Turbo telah memperkecil gap harga dengan Shell V-Power Nitro+.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan konsumen saat memilih antara Pertamax Turbo dan Shell V-Power Nitro+ antara lain:
Jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, kedua produk BBM premium ini pernah mengalami penurunan harga. Pada Agustus 2025, harga Pertamax Turbo sempat turun menjadi Rp13.200 per liter, sementara Shell V-Power Nitro+ turun menjadi Rp13.230 per liter. Hal ini menunjukkan volatilitas harga BBM yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
Untuk konsumen di wilayah Jabodetabek dan Jawa, Pertamax Turbo Pertamina menawarkan nilai lebih baik dengan harga Rp13.750 per liter, sementara di wilayah lain seperti Sumatera atau Kalimantan, selisih harganya dengan Shell V-Power Nitro+ menjadi tidak signifikan mengingat harga Pertamax Turbo di wilayah tersebut mencapai Rp14.050 hingga Rp14.350 per liter.
Untuk jenis BBM dengan nilai oktan 95 (RON 95), persaingan antara Pertamina dan Shell semakin ketat seiring dengan pengumuman daftar kenaikan harga BBM hari ini.
Bahan bakar dengan RON 95 menjadi pilihan populer bagi pengguna kendaraan yang menginginkan performa lebih baik dari Pertamax biasa namun dengan harga lebih terjangkau dibanding BBM premium seperti Pertamax Turbo.
Pertamax Green 95 dari Pertamina mengalami kenaikan harga signifikan per 1 Desember 2025. Harga BBM ini naik sebesar Rp 500, dari Rp 13.000 menjadi Rp 13.500 per liter. Kenaikan ini berlaku serentak di seluruh SPBU Pertamina di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa, harga Pertamax Green 95 ditetapkan sama yaitu Rp 13.500 per liter. Berikut rincian harganya di beberapa wilayah:
Menariknya, satu sumber menyebutkan bahwa di wilayah Jabodetabek, harga Pertamax Green 95 sempat disebutkan sebesar Rp 13.300 per liter, namun informasi resmi dari Pertamina menegaskan harga seragam Rp 13.500 per liter untuk seluruh wilayah utama.
Sebagai informasi tambahan, Pertamax Green 95 diposisikan di antara Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98) dalam lini produk Pertamina. Dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, ini merupakan kenaikan pertama sejak beberapa waktu terakhir.
Sebagai pesaing utama Pertamax Green 95, Shell V-Power dengan nilai oktan 95 juga mengalami kenaikan harga mulai 1 Desember 2025. Harga Shell V-Power naik sebesar Rp 370, dari Rp 13.260 menjadi Rp 13.630 per liter.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Shell, kenaikan ini berlaku efektif mulai 1 Desember 2025. Sama seperti Pertamina, kenaikan harga Shell juga berlaku di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sebelum kenaikan ini, pada November 2025, Shell V-Power dijual dengan harga Rp 13.260 per liter. Sementara itu, pada Maret 2025, Shell V-Power sempat dijual dengan harga Rp 14.060 per liter, menunjukkan bahwa harga BBM selalu berfluktuasi mengikuti berbagai faktor eksternal.
Penting diketahui bahwa Shell V-Power dirancang dengan teknologi Dynaflex yang diklaim mampu membersihkan dan mengurangi gesekan pada mesin. Teknologi ini mengandung 3 kali lebih banyak molekul pembersih yang dapat membantu meningkatkan kondisi mesin dan memaksimalkan energi dari bahan bakar.
Jika dibandingkan langsung, terlihat bahwa Pertamax Green 95 dari Pertamina menawarkan harga yang lebih ekonomis dibandingkan Shell V-Power. Berikut tabel perbandingan harga kedua produk:
| Jenis BBM | Harga November 2025 | Harga Desember 2025 | Selisih Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Pertamax Green 95 (Pertamina) | Rp 13.000 | Rp 13.500 | Rp 500 |
| Shell V-Power (Shell) | Rp 13.260 | Rp 13.630 | Rp 370 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa meskipun kenaikan harga Pertamax Green 95 lebih tinggi (Rp 500) dibandingkan Shell V-Power (Rp 370), harga akhir Pertamax Green 95 tetap lebih murah dengan selisih Rp 130 per liter.
Dibandingkan dengan BBM RON 95 dari penyedia lain, Pertamax Green 95 yang dijual seharga Rp 13.500 memang lebih terjangkau. Sebagai perbandingan, Revvo 95 dari Vivo dijual dengan harga Rp 13.580 per liter, dan BP Ultimate saat ini sebesar Rp 13.780 per liter.
Dari segi spesifikasi, keduanya memiliki nilai oktan yang sama (RON 95), namun terdapat beberapa perbedaan dalam formulasi:
Meskipun Shell V-Power memiliki keunggulan dalam hal teknologi pembersih, perbedaan harga menjadi pertimbangan penting bagi konsumen yang mengutamakan efisiensi biaya. Dengan selisih harga Rp 130 per liter, penggunaan Pertamax Green 95 dapat memberikan penghematan signifikan untuk pengguna rutin.
Namun, faktor-faktor seperti merek kendaraan, rekomendasi pabrikan, dan karakteristik mesin juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan jenis BBM yang paling sesuai. Beberapa kendaraan mungkin menunjukkan performa lebih baik dengan Shell V-Power meskipun harganya lebih mahal.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perbedaan harga antara kedua jenis BBM ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk harga minyak dunia, biaya distribusi, serta kebijakan masing-masing perusahaan dalam menetapkan harga jual BBM.
Bahan bakar diesel juga tidak luput dari daftar kenaikan harga BBM hari ini. Pemilik kendaraan diesel harus menyiapkan anggaran lebih untuk pembelian bahan bakar sejak 1 Desember 2025, dengan peningkatan harga yang signifikan baik pada produk Pertamina maupun Shell.
Pertamina telah secara resmi mengumumkan kenaikan harga Dexlite sebesar Rp800, dari Rp13.900 menjadi Rp14.700 per liter. Kenaikan ini berlaku efektif mulai 1 Desember 2025 dan merupakan bagian dari penyesuaian harga BBM non-subsidi yang dilakukan oleh Pertamina secara nasional.
Menariknya, harga Dexlite bervariasi di berbagai wilayah Indonesia. Untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, harga Dexlite ditetapkan pada Rp14.700 per liter.
Namun, di wilayah lain seperti Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan seluruh wilayah Sulawesi serta Papua, harga Dexlite lebih tinggi yaitu Rp15.000 per liter.
Beberapa wilayah bahkan memiliki harga yang lebih tinggi lagi. Di Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan, Dexlite dijual dengan harga Rp15.300 per liter. Sementara itu, Free Trade Zone (FTZ) seperti Batam dan Sabang mendapatkan harga khusus, yaitu Rp13.950 per liter untuk Batam dan Rp13.750 per liter untuk Sabang.
Perlu dicatat bahwa sebelum kenaikan ini, pada Oktober 2025, Dexlite sempat dijual dengan harga Rp13.700 per liter, kemudian naik menjadi Rp13.900 pada November 2025.
Shell, sebagai kompetitor utama Pertamina, juga melakukan penyesuaian harga untuk produk diesel mereka. Shell V-Power Diesel mengalami kenaikan harga yang lebih tinggi dibandingkan Dexlite, yakni sebesar Rp840 per liter, dari Rp14.410 menjadi Rp15.250 per liter.
Kenaikan harga Shell V-Power Diesel ini berlaku efektif mulai 1 Desember 2025. Berbeda dengan Dexlite yang harganya bervariasi di berbagai wilayah, Shell menetapkan harga seragam untuk Shell V-Power Diesel di seluruh SPBU mereka di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sama seperti Dexlite, Shell V-Power Diesel juga mengalami beberapa kali penyesuaian harga dalam beberapa bulan terakhir. Pada Oktober 2025, Shell V-Power Diesel dijual dengan harga Rp14.270 per liter, kemudian turun menjadi Rp14.130 per liter, sebelum kembali naik menjadi Rp14.410 per liter pada November 2025.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut tabel perbandingan harga bahan bakar diesel antara Pertamina dan Shell:
| Jenis BBM | Harga November 2025 | Harga Desember 2025 | Selisih Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Dexlite (Pertamina) | Rp13.900 | Rp14.700 | Rp800 |
| Shell V-Power Diesel | Rp14.410 | Rp15.250 | Rp840 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa meskipun kenaikan nominal Shell V-Power Diesel sedikit lebih tinggi (Rp840) dibandingkan Dexlite (Rp800), namun persentase kenaikannya hampir sama, yaitu sekitar 5,8% untuk Shell V-Power Diesel dan 5,7% untuk Dexlite.
Harga akhir Shell V-Power Diesel tetap lebih mahal dengan selisih Rp550 per liter dibandingkan Dexlite. Selisih harga ini relatif tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya yang sekitar Rp510 per liter.
Di tengah kenaikan harga BBM diesel non-subsidi, perlu dicatat bahwa harga BBM bersubsidi seperti Solar Subsidi tidak mengalami perubahan, tetap dibanderol Rp6.800 per liter. Hal ini memberikan alternatif yang jauh lebih ekonomis bagi pengguna kendaraan diesel yang memenuhi kriteria untuk menggunakan BBM bersubsidi.
Beberapa pihak memperkirakan bahwa kenaikan harga BBM diesel non-subsidi ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Namun demikian, kenaikan harga BBM yang terjadi secara serentak di seluruh operator, termasuk BP yang juga menaikkan harga BP Ultimate Diesel menjadi Rp15.250 per liter, mengindikasikan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi penetapan harga BBM di Indonesia.
Untuk pengguna kendaraan diesel, perbedaan harga Rp550 per liter antara Dexlite dan Shell V-Power Diesel dapat menjadi pertimbangan penting dalam memilih jenis BBM, terutama bagi pengguna rutin yang mengisi bahan bakar dalam jumlah besar.
Perbandingan kenaikan harga antara BBM premium Pertamina Dex dan Shell V-Power Nitro+ menunjukkan tren yang berbeda pada daftar kenaikan harga BBM hari ini per 1 Desember 2025.
Kedua produk mengalami penyesuaian harga yang signifikan namun dengan magnitude yang berbeda, mencerminkan dinamika pasar energi nasional yang terus bergerak.
BBM jenis diesel premium Pertamina Dex mengalami kenaikan harga yang cukup besar per 1 Desember 2025. Harga Pertamina Dex naik sebesar Rp800, dari Rp14.200 menjadi Rp15.000 per liter. Kenaikan ini berlaku serentak di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Jika dilihat dari tren beberapa bulan sebelumnya, Pertamina Dex mengalami penyesuaian harga secara bertahap. Pada Oktober 2025, harga Pertamina Dex ditetapkan Rp14.000 per liter, kemudian naik menjadi Rp14.200 per liter pada November 2025. Dengan kenaikan Rp800 pada Desember ini, total peningkatan harga Pertamina Dex dalam dua bulan terakhir mencapai Rp1.000 per liter.
Meskipun satu sumber menyebutkan bahwa harga Pertamina Dex mencapai Rp15.300 per liter, informasi resmi dari Pertamina memastikan bahwa harga yang berlaku adalah Rp15.000 per liter. Pertamina Dex sendiri memiliki angka cetane (CN) sebesar 53, menjadikannya salah satu BBM diesel dengan kualitas tinggi di pasaran Indonesia.
Sementara itu, Shell juga melakukan penyesuaian harga untuk produk premium mereka. Shell V-Power Nitro+ mengalami kenaikan harga sebesar Rp410, dari Rp13.480 menjadi Rp13.890 per liter terhitung mulai 1 Desember 2025. Kenaikan ini berlaku di seluruh SPBU Shell di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Berbeda dengan Pertamina Dex, Shell V-Power Nitro+ sempat mengalami penurunan harga pada bulan sebelumnya. Pada Oktober 2025, Shell V-Power Nitro+ dijual dengan harga Rp13.590 per liter, kemudian turun menjadi Rp13.480 per liter pada November 2025. Oleh sebab itu, kenaikan pada Desember 2025 sebenarnya hanya mengembalikan harga ke level yang hampir sama dengan Oktober 2025.
Kenaikan harga Shell V-Power Nitro+ yang lebih rendah dibandingkan Pertamina Dex menjadikan selisih harga antara keduanya semakin lebar dibanding bulan-bulan sebelumnya. Hal ini memberikan posisi kompetitif yang lebih baik bagi Shell dalam menarik konsumen.
Untuk memudahkan perbandingan, berikut tabel kenaikan harga kedua produk BBM premium ini:
| Jenis BBM | Harga November 2025 | Harga Desember 2025 | Selisih Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Pertamina Dex | Rp14.200 | Rp15.000 | Rp800 |
| Shell V-Power Nitro+ | Rp13.480 | Rp13.890 | Rp410 |
Dari data di atas, terlihat bahwa Pertamina Dex mengalami kenaikan yang lebih tinggi (Rp800 atau 5,6%) dibandingkan dengan Shell V-Power Nitro+ (Rp410 atau 3%). Akibatnya, selisih harga antara kedua produk ini mencapai Rp1.110 per liter, jauh lebih besar dibandingkan selisih pada November 2025 yang hanya Rp720 per liter.
Menariknya, meskipun harganya lebih tinggi, banyak pengguna yang tetap memilih Pertamina Dex karena alasan efisiensi. Beberapa pengamatan menunjukkan bahwa Pertamina Dex menawarkan nilai yang menarik bagi pengguna yang mencari bahan bakar berkualitas dengan budget terbatas. Dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan beberapa BBM diesel premium lainnya seperti BP Ultimate Diesel (CN 53) yang kini dijual dengan harga Rp15.250 per liter, Pertamina Dex tetap menjadi pilihan yang kompetitif.
Untuk konsumen yang mempertimbangkan efisiensi jangka panjang, kedua produk ini memiliki keunggulan masing-masing. Pertamina Dex dengan CN 53 menawarkan pembakaran yang lebih bersih dan performa mesin yang lebih baik bagi kendaraan diesel. Di sisi lain, Shell V-Power Nitro+ dirancang dengan formula khusus yang dapat membantu meningkatkan performa mesin bensin premium.
Kenaikan harga BBM premium ini terjadi serentak dengan produk lainnya, mencerminkan dinamika pasar energi yang dipengaruhi oleh harga minyak global dan regulasi domestik. Hal ini menegaskan bahwa konsumen perlu lebih cermat dalam memilih BBM yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.
Wilayah Jabodetabek menjadi barometer utama terkait daftar kenaikan harga BBM hari ini yang berlaku mulai 1 Desember 2025. Sebagai pusat ekonomi Indonesia, penyesuaian harga di kawasan ini menjadi perhatian utama konsumen dan pelaku industri.
Di kawasan Jabodetabek, Pertamina memberlakukan kenaikan harga untuk seluruh BBM nonsubsidi. Pertamax naik menjadi Rp12.750 per liter dari sebelumnya Rp12.200, mengalami kenaikan sebesar Rp550. Pertamax Turbo kini dibanderol Rp13.750 per liter, naik Rp650 dari harga bulan November. Sementara itu, Pertamax Green 95 juga mengalami kenaikan sebesar Rp500 menjadi Rp13.500 per liter.
Untuk BBM jenis diesel, Dexlite kini dijual dengan harga Rp14.700 per liter, naik Rp800 dari harga sebelumnya. Pertamina Dex juga mengalami kenaikan serupa sebesar Rp800 menjadi Rp15.000 per liter.
Namun demikian, BBM bersubsidi tetap dipertahankan harganya. Pertalite masih dijual dengan harga Rp10.000 per liter dan Solar subsidi Rp6.800 per liter.
Pada periode yang sama, Shell juga melakukan penyesuaian harga untuk seluruh varian produknya. Shell Super kini dijual dengan harga Rp13.000 per liter, naik Rp320 dari harga bulan November yang sebesar Rp12.680. Shell V-Power mengalami kenaikan menjadi Rp13.630 per liter dari sebelumnya Rp13.260, atau naik sebesar Rp370.
Kenaikan paling signifikan terjadi pada Shell V-Power Diesel yang naik hingga Rp840, dari Rp14.410 menjadi Rp15.250 per liter. Sedangkan Shell V-Power Nitro+ kini dibanderol Rp13.890 per liter, naik Rp410 dari bulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan wilayah lain, harga BBM di Jabodetabek relatif sama dengan wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Misalnya, harga Pertamax di seluruh wilayah tersebut seragam Rp12.750 per liter.
Berikut tabel perbandingan harga BBM Pertamina dan Shell di Jabodetabek per 1 Desember 2025:
| Jenis BBM | Pertamina | Shell | Selisih |
|---|---|---|---|
| RON 92 | Pertamax: Rp12.750 | Shell Super: Rp13.000 | Rp250 |
| RON 95 | Pertamax Green: Rp13.500 | Shell V-Power: Rp13.630 | Rp130 |
| RON 98 | Pertamax Turbo: Rp13.750 | Shell V-Power Nitro+: Rp13.890 | Rp140 |
| Diesel | Dexlite: Rp14.700 | Shell V-Power Diesel: Rp15.250 | Rp550 |
Penyesuaian harga ini mengimplementasikan Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM. Perubahan harga tersebut mencerminkan dinamika pasar energi yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
Analisis terakhir mengenai daftar kenaikan harga BBM hari ini per 1 Desember 2025 menunjukkan pola menarik dari segi persentase kenaikan maupun harga akhir.
Berdasarkan data terbaru, Shell V-Power Diesel mencatat kenaikan tertinggi sebesar Rp840 per liter, dari Rp14.410 menjadi Rp15.250. Diikuti oleh Pertamina Dex dan Dexlite yang sama-sama naik Rp800 per liter. Pertamina Dex naik dari Rp14.200 menjadi Rp15.000, sedangkan Dexlite dari Rp13.900 menjadi Rp14.700. Selanjutnya, Pertamax Turbo naik Rp650 menjadi Rp13.750 per liter.
Shell V-Power Diesel menjadi BBM termahal saat ini dengan harga Rp15.250 per liter, mengungguli Pertamina Dex di posisi kedua (Rp15.000). Dexlite berada di urutan ketiga dengan harga Rp14.700 per liter. Namun, jika melihat historis, Shell V-Power Nitro+ pernah mencapai Rp15.600 per liter pada Agustus 2024.
Kenaikan harga BBM ini berpotensi memicu inflasi dan menggerus daya beli masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan harga bensin dan solar dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin, pengangguran, dan inflasi di Indonesia. Sektor transportasi dan logistik akan paling terdampak, berimbas pada kenaikan harga barang konsumsi. Biaya transportasi pribadi yang lebih tinggi akan mengurangi alokasi belanja untuk kebutuhan lainnya. Untungnya, BBM subsidi seperti Pertalite (Rp10.000) dan Solar (Rp6.800) tidak mengalami kenaikan, memberikan alternatif yang lebih terjangkau.
Daftar kenaikan harga BBM hari ini menunjukkan tren yang jelas bahwa semua SPBU utama di Indonesia telah menaikkan harga bahan bakar mereka secara signifikan. Pertamina dan Shell sama-sama memberlakukan kenaikan harga yang berlaku sejak 1 Desember 2025. Shell V-Power Diesel mencatat kenaikan tertinggi sebesar Rp840 per liter, diikuti Pertamina Dex dan Dexlite yang naik Rp800 per liter. Shell V-Power Diesel kini menjadi BBM termahal dengan harga Rp15.250 per liter.
Meskipun kenaikan harga terjadi hampir di semua jenis BBM, konsumen masih dapat memilih alternatif sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Konsumen yang mengutamakan penghematan dapat beralih ke Pertamax Green 95 yang menawarkan harga lebih ekonomis dibandingkan Shell V-Power dengan selisih Rp130 per liter. Pengguna kendaraan diesel juga dapat mempertimbangkan Pertamina Dex yang lebih murah Rp250 dibandingkan Shell V-Power Diesel.
Kenaikan harga BBM ini undoubtedly akan berdampak pada biaya transportasi dan logistik yang berpotensi memicu inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat. Namun demikian, BBM bersubsidi seperti Pertalite (Rp10.000) dan Solar subsidi (Rp6.800) tetap dipertahankan harganya, memberikan alternatif yang lebih terjangkau bagi konsumen.
Penyesuaian harga BBM tersebut mencerminkan dinamika pasar energi yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Konsumen perlu lebih cermat memilih jenis BBM yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan dan kemampuan finansial. Perbedaan harga antara BBM Pertamina dan Shell menjadi pertimbangan penting, terutama bagi pengguna rutin yang mengisi bahan bakar dalam jumlah besar.
Akhirnya, keputusan memilih BBM terbaik tetap kembali pada preferensi pribadi. Performa kendaraan, rekomendasi pabrikan, dan efisiensi penggunaan bahan bakar menjadi faktor penentu selain pertimbangan harga. Penting bagi konsumen untuk mengikuti perkembangan harga BBM dan menyesuaikan anggaran transportasi sesuai dengan perubahan yang terjadi di pasaran.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.