
SMP 4 Bekasi kini menjadi sorotan penting dalam revolusi pendidikan digital Indonesia. Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SMP Negeri 4 Bekasi untuk meresmikan dan melihat langsung penggunaan interactive flat panel (IFP) atau yang lebih dikenal sebagai smartboard. Kunjungan ini menandai langkah signifikan dalam upaya digitalisasi pembelajaran di seluruh Indonesia.
Saat ini, sudah ada 75% sekolah di Indonesia yang telah menerima perangkat smartboard. Kami melihat bahwa SMPN 4 Bekasi tidak hanya menjadi lokasi peluncuran smartboard, tetapi juga telah menerapkan program makan bergizi gratis yang berjalan dengan baik.
Selain itu, sekolah ini juga memiliki fasilitas ruang kelas baru dan toilet yang ramah untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Tahun ini, pemerintah menargetkan sekitar 288.000 unit IFP untuk dikirimkan ke 330.000 sekolah di seluruh daerah di Indonesia, dengan 215.572 unit sudah dalam proses pengiriman dimana 172.550 diantaranya telah tiba di sekolah.
Dengan smartboard ini, digitalisasi pembelajaran bukan lagi sekadar mimpi, melainkan langkah nyata untuk seluruh anak Indonesia dimanapun mereka berada. Presiden Prabowo bahkan menyatakan kebahagiaan beliau saat melihat murid-murid antusias menggunakan IFP.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang implementasi teknologi pendidikan terkini di SMP Negeri 4 Bekasi.
Senin (17/11/2025), Presiden Prabowo Subianto tiba di SMPN 4 Kota Bekasi pukul 10.51 WIB untuk meresmikan program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas. Para siswa menyambut kedatangan beliau dengan penampilan marching band yang meriah dan antusias.
Dalam acara peresmian ini, Prabowo langsung mengunjungi ruang kelas untuk menyaksikan penggunaan IFP dalam proses pembelajaran. Beliau bahkan bergabung dengan para siswa, duduk di kursi kelas, dan menyimak guru yang sedang mengajar menggunakan perangkat smartboard.
“Panel ini diharapkan bisa membantu seluruh siswa di Indonesia untuk belajar lebih baik, lebih semangat, punya akses kepada semua bahan yang diperlukan,” kata Prabowo. Saat mengunjungi SMPN 4 Bekasi, Presiden didampingi beberapa menteri, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo yang telah ditegaskan pada Hari Guru Nasional 2024 dan Hari Pendidikan Nasional 2025. Pelaksanaannya didasari oleh Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 yang menekankan revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, dan digitalisasi pembelajaran.
Persiapan penyambutan Presiden telah dilakukan dengan matang. Sehari sebelumnya, Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe meninjau langsung kesiapan SMPN 4 Kota Bekasi untuk memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar.
Pemilihan SMPN 4 Bekasi sebagai lokasi peluncuran perdana penggunaan smartboard bukan tanpa alasan. Mendikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan ada tiga kriteria utama yang menjadikan sekolah ini terpilih. Pertama, SMPN 4 Bekasi merupakan salah satu sekolah yang telah mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kedua, sekolah ini juga menerima dana revitalisasi. Ketiga, SMPN 4 Bekasi adalah salah satu sekolah yang menerima manfaat dari program papan smartboard untuk digitalisasi pendidikan.
Indarwati Komariah, seorang guru di SMPN 4 Bekasi, mengungkapkan bahwa papan interaktif digital ini membuat anak-anak lebih antusias dan memungkinkan interaksi langsung dalam pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa smartboard menyediakan berbagai sumber belajar, seperti ruang belajar khusus untuk siswa.
“Anak-anak dapat mengeksplorasi dengan melakukan literasi digital karena tersedia buku-buku digital. Selain itu, ada permainan dan aktivitas yang dapat mengasah pemikiran analitis mereka,” ujarnya. Indarwati menambahkan bahwa papan interaktif juga dilengkapi laboratorium virtual bagi siswa untuk berlatih tanpa harus mencari bahan fisik.
Menurutnya, laboratorium ini bermanfaat karena menyajikan materi yang siswa temui dalam kehidupan sehari-hari. “Misalnya, ketika mereka belajar tentang jantung, digambarkan bagaimana jantung berdetak dan berfungsi. Jadi lebih realistis dan lebih dekat dengan kehidupan mereka, yang sejalan dengan tujuan pembelajaran yang bermakna dan mendalam saat ini,” jelasnya.
Program digitalisasi pendidikan nasional yang diterapkan di SMPN 4 Bekasi merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk mendistribusikan smartboard ke seluruh Indonesia. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan penyaluran 288.865 unit Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif pintar ke satuan pendidikan di seluruh tanah air.
Hingga saat ini, proses pengiriman telah mencapai 215.572 perangkat dengan 172.550 unit sudah tiba di sekolah penerima dan 43.022 lainnya masih dalam perjalanan. Pengiriman dilakukan secara bertahap, dimulai dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, kemudian dilanjutkan ke daerah lain termasuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggaikan).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa seluruh pengiriman IFP ditargetkan tuntas pada pertengahan Desember 2025. Selain itu, presiden Prabowo berencana menambah jumlah IFP per sekolah menjadi empat unit pada tahun depan, dan ditambah dua unit lagi pada 2027.
Sebelum distribusi, pemerintah menerapkan sistem verifikasi tiga lapis yang meliputi Data Pokok Pendidikan (Dapodik), validasi oleh dinas pendidikan setempat, dan pernyataan kesiapan dari sekolah penerima. Hingga awal September, sebanyak 13 ribu lebih smartboard telah didistribusikan ke satuan pendidikan di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Dasar hukum program ini adalah Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 yang menekankan revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, dan digitalisasi pembelajaran.
Implementasi smartboard di SMPN 4 Bekasi menjadi bukti nyata langkah maju pendidikan Indonesia menuju era digital. Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat terhadap digitalisasi pembelajaran melalui kunjungannya langsung ke sekolah ini. Siswa-siswa SMPN 4 Bekasi kini belajar dengan antusias berkat teknologi interaktif yang memudahkan mereka mengakses berbagai sumber belajar digital.
Namun demikian, program ini bukan hanya tentang SMPN 4 Bekasi. Pemerintah saat ini tengah bekerja keras mendistribusikan 288.865 unit smartboard ke seluruh penjuru Indonesia. Proses yang berjalan secara bertahap ini diharapkan tuntas pada pertengahan Desember 2025.
Kehadiran smartboard di kelas-kelas sekolah Indonesia membawa dampak signifikan. Para guru seperti Indarwati Komariah dari SMPN 4 Bekasi menyaksikan bagaimana alat ini membuat pembelajaran lebih hidup dan interaktif. Anak-anak dapat mengeksplorasi materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Kami melihat bahwa digitalisasi pendidikan tidak lagi sekadar wacana. Melalui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, revitalisasi pendidikan dan penggunaan teknologi modern menjadi prioritas nasional. Oleh karena itu, smartboard di SMPN 4 Bekasi hanyalah permulaan dari transformasi besar dalam sistem pendidikan Indonesia.
Pada akhirnya, upaya ini bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia tanpa memandang lokasi geografis mereka.
Program smartboard beserta inisiatif lain seperti Makan Bergizi Gratis dan fasilitas ramah anak berkebutuhan khusus menunjukkan pendekatan komprehensif pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dengan demikian, mimpi mencerdaskan kehidupan bangsa semakin dekat untuk diwujudkan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.