Site icon ViralNih.com

Siapa yang Bangun Lift Kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida?

Pantai Kelingking Nusa Penida

Pantai Kelingking Nusa Penida

Kamu pasti sudah dengar kan soal kehebohan pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida? Proyek megah senilai Rp 200 miliar ini tiba-tiba viral di media sosial pada akhir Oktober 2025, memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tower crane yang berdiri kokoh di pinggir tebing setinggi 182 meter itu tampak begitu mencolok, menutupi sebagian panorama pantai yang selama ini jadi ikon wisata Bali.

Pertanyaan besarnya: siapa sebenarnya yang berada di balik proyek kontroversial ini? Dan kenapa pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida ini jadi begitu ramai diperbincangkan?

Di artikel ini, kamu akan mendapat informasi lengkap tentang latar belakang Pantai Kelingking, siapa investor di balik proyek lift kaca ini, berapa tiket masuk pantai kelingking nusa penida terkini, sampai respons resmi dari pemerintah. Yuk, kita bahas tuntas!

Sejarah Pantai Kelingking Nusa Penida

Sebelum membahas kontroversi lift kaca, kamu perlu tahu dulu bagaimana sejarah pantai kelingking nusa penida menjadi destinasi wisata super populer seperti sekarang.

Pantai Kelingking dulunya hanyalah pantai terpencil di Nusa Penida yang jarang dikunjungi. Namanya sendiri berasal dari kata “kelingking” yang artinya jari kelingking dalam bahasa Bali. Konon, bentuk tebingnya yang unik mirip dengan jari kelingking—meski kebanyakan wisatawan justru melihatnya seperti kepala T-Rex yang sedang minum di pantai!

Kepopuleran Pantai Kelingking dimulai sekitar tahun 2015-2016 ketika foto-foto tebing ikoniknya mulai viral di Instagram dan media sosial lainnya. Bentuk tebing yang spektakuler dengan latar belakang air laut biru kehijauan langsung menarik perhatian traveler dari seluruh dunia. Sejak saat itu, Pantai Kelingking menjadi destinasi wajib kunjung bagi siapa pun yang berkunjung ke Bali.

Yang membuat pantai ini istimewa bukan hanya pemandangannya yang memukau. Ada tantangan tersendiri untuk mencapai pantainya: kamu harus menuruni tangga curam yang terbuat dari beton dan bambu sepanjang ratusan meter. Pendakian ini cukup ekstrem dan tidak semua orang berani melakukannya. Tapi justru di sanalah letak daya tariknya sense of adventure yang membuat pengalaman berkunjung ke Pantai Kelingking terasa begitu memuaskan.

Kini, data menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan ke Nusa Penida mengalami lonjakan signifikan. Tahun 2023 tercatat 714.335 kunjungan wisatawan, dan meningkat menjadi 1.108.791 kunjungan pada tahun 2024. Bahkan Tripadvisor memberikan predikat Pantai Terbaik di Dunia untuk Pantai Kelingking pada tahun 2024.

Siapa Yang Bangun Lift Kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida?

Nah, ini dia pertanyaan yang paling banyak dicari jawabannya. Siapa sih yang punya modal besar untuk membangun lift kaca senilai Rp 200 miliar di tebing Pantai Kelingking?

Berdasarkan informasi yang beredar, proyek pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida ini melibatkan investor dari China. Yup, kamu nggak salah baca ini adalah kerja sama antara pihak swasta asing dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, I Made Sudiarkajaya, mengungkapkan bahwa investor sudah melengkapi semua dokumen perizinan yang diperlukan. Bahkan investor tersebut sudah mentransfer dana sebesar Rp 1,5 miliar ke kas daerah sebagai pembayaran Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).

Pembangunan lift ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada Juli 2023. Jadi sebenarnya proyek ini sudah berjalan lebih dari dua tahun, namun baru viral di media sosial pada akhir Oktober 2025 ketika struktur liftnya mulai terlihat jelas dari viewpoint utama Pantai Kelingking.

Spesifikasi teknis lift kaca yang sedang dibangun ini cukup impresif:

Menurut penuturan pekerja lapangan, fondasi lift di dasar tebing memiliki kedalaman sekitar 25 meter atau lebih, dengan struktur beton berbentuk persegi empat yang sangat kokoh. Sebagian kerangka bangunan bahkan menembus ke dalam tebing sedalam sekitar 2 meter untuk memastikan stabilitas konstruksi.

Tujuan utama pembangunan lift ini, menurut pihak investor dan pemerintah daerah, adalah untuk mempermudah akses wisatawan ke Pantai Kelingking. Selama ini, wisatawan harus menuruni tangga curam yang berbahaya dan melelahkan.

Dengan adanya lift, diharapkan lebih banyak wisatawan termasuk lansia dan penyandang disabilitas bisa menikmati keindahan pantai tanpa harus bersusah payah.

Selain itu, pihak investor juga berencana bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengoperasikan lift setelah selesai dibangun. Ini diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan ekonomi lokal.

Tiket Masuk Pantai Kelingking Nusa Penida

Sebelum membahas kontroversi lebih lanjut, mari kita update informasi praktis tentang tiket masuk pantai kelingking nusa penida untuk kamu yang berencana berkunjung.

Harga tiket masuk Pantai Kelingking saat ini:

Yup, kamu cukup bayar Rp 15.000 untuk bisa melihat pemandangan tebing T-Rex yang ikonik dari atas dan mengambil foto-foto keren. Kalau kamu ingin turun ke pantai, tidak ada biaya tambahan—hanya perlu stamina dan keberanian untuk menuruni tangga curam yang cukup menantang.

Namun, ada informasi menarik yang perlu kamu tahu: area di sekitar lokasi pembangunan lift kaca sebenarnya bukan bagian dari destinasi wisata resmi Pantai Kelingking. Menurut penjaga pantai setempat yang diwawancarai, lokasi tersebut merupakan lahan pribadi yang tidak dikelola oleh warga pengelola wisata.

“Lokasi itu lahan pribadi, jalur ke sana tidak terurus dan berbahaya karena jarang terpantau warga setempat,” ungkap salah satu penjaga pantai yang akrab dipanggil BK.

Jadi, kalau kamu melihat foto-foto viral lift dari sudut tertentu, kemungkinan besar itu diambil dari area lahan pribadi—bukan dari spot resmi yang berbayar Rp 15.000 tadi.

Tips berkunjung ke Pantai Kelingking:

Pemkab Buka Suara Soal Lift Kaca Di Pantai Kelingking Nusa Penida

Setelah viral di media sosial pada 28 Oktober 2025, berbagai pihak mulai angkat bicara soal pembangunan lift kaca ini. Mulai dari pemerintah kabupaten, Kementerian Pariwisata, hingga DPR RI.

Respons Pemerintah Kabupaten Klungkung:

I Made Sudiarkajaya dari Dinas DPMPTSP Klungkung dengan tegas menyatakan bahwa proyek lift sudah mengantongi semua perizinan yang diperlukan, termasuk:

“Investor sudah mematuhi semua perizinan secara keseluruhan,” tegas Sudiarkajaya. Namun, dia juga menambahkan bahwa Pemkab Klungkung melalui Dinas PUPR bisa meninjau kembali potensi kerusakan lingkungan yang mungkin timbul.

Pihak Pemkab optimis bahwa pembangunan lift ini justru akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Target kunjungan wisatawan sebesar 1,5 juta pada tahun 2025 diprediksi bisa tercapai.

Tanggapan Kementerian Pariwisata:

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan proyek untuk memastikan tahapan pembangunan sesuai ketentuan dan prinsip keberlanjutan lingkungan.

“Kemenpar akan turut mengawal proses pembangunan lift ini bersama Dinas Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, dan pihak-pihak terkait,” kata Hariyanto.

Dia menekankan bahwa pengawasan sudah dilakukan sejak tahap perencanaan pada 2023. Kemenpar juga mengimbau pengembang untuk menerapkan standar konstruksi hijau dan memanfaatkan teknologi energi terbarukan untuk meminimalkan dampak pemanasan global.

Yang menarik, Hariyanto menyampaikan bahwa sampai saat ini pembangunan lift belum menunjukkan dampak negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Bahkan data menunjukkan peningkatan kunjungan yang signifikan dari tahun ke tahun.

Permintaan DPR RI:

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, juga angkat bicara. Dia mengingatkan agar tujuan pembangunan tidak disalahartikan sebagai tindakan yang merusak lingkungan.

“Jangan sampai orientasi pembangunan untuk mempermudah justru disalahpahami, atau bahkan dianggap malah merusak alam dan lingkungan,” kata Saleh.

Saleh mengungkapkan kekhawatiran bahwa proyek lift dapat mengubah karakter alami tebing yang menjadi daya tarik utama Pantai Kelingking. Dia meminta:

“Kalau ada masukan positif, silakan ditampung dan ditindaklanjuti,” tegasnya.

Suara Masyarakat:

Warga Klungkung sendiri terbagi pendapat. Ada yang mendukung karena berharap proyek ini membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal. Namun tak sedikit yang menilai keberadaan lift justru mengurangi daya tarik alami Pantai Kelingking yang selama ini digemari wisatawan karena pemandangannya yang asri dari tebing.

“Yang membuat Kelingking spesial adalah sense of adventure-nya. Kalau ada lift, nanti jadi kayak mall dong,” keluh salah satu warga yang menolak pembangunan.

Di sisi lain, para pelaku wisata lokal ada yang optimis: “Dengan lift, wisatawan yang lebih tua atau bawa anak kecil juga bisa turun ke pantai. Ini bisa meningkatkan jumlah pengunjung.”

Kesimpulan

Pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida memang menjadi isu yang kompleks dengan berbagai perspektif. Proyek senilai Rp 200 miliar yang dibangun oleh investor China ini sudah mengantongi semua perizinan resmi dari pemerintah dan dimulai sejak Juli 2023.

Di satu sisi, lift setinggi 182 meter ini bertujuan mulia: mempermudah akses wisatawan ke pantai, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan perekonomian lokal. Data juga menunjukkan bahwa pembangunan ini belum berdampak negatif pada jumlah kunjungan wisatawan—bahkan justru terus meningkat.

Namun di sisi lain, kekhawatiran tentang kerusakan estetika alam dan perubahan karakter asli Pantai Kelingking sebagai destinasi petualangan juga patut dipertimbangkan. Banyak wisatawan jatuh cinta dengan Pantai Kelingking justru karena tantangan untuk mencapainya—bukan karena kemudahan aksesnya.

Yang jelas, transparansi dan keterlibatan publik dalam proses pembangunan sangat penting. Dialog terbuka antara investor, pemerintah, masyarakat lokal, dan pemerhati lingkungan perlu terus dilakukan untuk memastikan pembangunan pariwisata di Nusa Penida tetap berkelanjutan dan tidak mengorbankan keindahan alam yang menjadi aset utama.

Buat kamu yang berencana berkunjung ke Pantai Kelingking Nusa Penida dalam waktu dekat, tiket masuk pantai kelingking nusa penida masih sama Rp 15.000 untuk akses ke viewpoint utama. Dan jangan khawatir, tebing T-Rex ikonik masih bisa kamu nikmati dari spot foto resmi yang sudah tersedia.

Apakah lift kaca ini nantinya akan menjadi nilai tambah atau justru mengurangi daya tarik Pantai Kelingking? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, pantai ini tetap menjadi salah satu destinasi terindah di Bali yang wajib kamu kunjungi dengan atau tanpa lift kaca.

Exit mobile version