
Beberapa tahun terakhir, cara masyarakat melakukan transaksi telah mengalami perubahan besar. Kalau dulu orang harus menggunakan uang tunai atau kartu debit untuk bertransaksi, namun sekarang tren sudah bergeser ke dompet digital (eWallet).
Apalagi Indonesia saat ini tengah mengalami bonus demografi yaitu di mana Generasi milenial dan Gen Z adalah dua kelompok paling banyak sekaligus paling cepat menerima perubahan ini. Bagi mereka, tentunya keberadaan dari eWallet bukan hanya alat bayar, tapi juga bagian dari gaya hidup.
Sebelum membahas tentang alasan kenapa kedua generasi tersebut banyak menggunakan dompet digital, tentu perlu Pelajari tentang demografi terlebih dahulu. Saat bicara tentang tren pembayaran digital, tentu tidak bisa dilepaskan dari siapa penggunanya.
Data Sensus Penduduk 2020 menunjukkan bahwa Generasi Milenial dan Generasi Z adalah dua kelompok terbesar dalam struktur demografi Indonesia saat ini.
Jika digabungkan, kedua generasi ini mencakup hampir 54% penduduk Indonesia. Sangat besar sekali sehingga dengan kata lain, lebih dari separuh masyarakat kita adalah anak muda yang tumbuh di era digital. Menariknya, di kota besar seperti Jakarta, persentase ini terasa lebih signifikan lagi. Hampir setengah penduduk Jakarta berasal dari Milenial (24%) dan Gen Z (23%).
Secara umum, Milenial kini berada pada usia produktif dengan daya beli cukup tinggi, sementara Gen Z sedang memasuki fase transisi menuju dunia kerja. Kombinasi ini menjadikan mereka motor penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, termasuk dalam hal adopsi keuangan seperti eWallet.
Kehadiran eWallet bukti telah membawa revolusi nyata dalam industri keuangan di Indonesia. Sebelum eWallet populer, masyarakat terbiasa melakukan transaksi dengan uang tunai atau biasanya menggunakan lewat bank konvensional. Prosesnya sering kali memakan waktu, belum lagi ada keterbatasan lokasi harus cari ATM, isi slip, atau antre di kasir. Sekarang, semua berubah di mana hadir teknologi yang disebut dengan eWallet:
Semua orang, bahkan yang belum punya rekening bank, bisa ikut masuk ke sistem keuangan. Proses dan prosedurnya pastinya lebih mudah dan lebih gampang termasuk Cara TopUp Saldo Online eWallet. Inilah yang disebut inklusi keuangan—membuka akses layanan keuangan untuk masyarakat yang sebelumnya kesulitan. Jadi, eWallet tidak hanya mempermudah milenial dan Gen Z, tapi juga mempercepat transformasi ekonomi digital di Indonesia.
Mengapa milenial dan Gen Z lebih cepat beradaptasi dengan eWallet dibanding generasi sebelumnya? Alasannya tentu karena karena keuntungan yang mereka rasakan sangat relevan dengan kebutuhan hidup mereka. Berikut kita rangkum beragam keuntungan tersebut seperti dilansir dari berbagai sumber:
Milenial dan Gen Z tumbuh di era serba cepat. Mereka sudah terbiasa pastinya multitasking, menginginkan segala sesuatu instan, dan tidak suka ribet. eWallet menjawab kebutuhan itu dengan sempurna.
Tidak perlu bawa uang tunai dalam jumlah besar atau khawatir uang kembalian kurang. Praktisnya eWallet membuat generasi muda merasa lebih bebas beraktivitas tanpa harus repot tarik uang tunai di ATM.
Generasi ini lahir dan besar di era internet. Smartphone, media sosial, dan aplikasi online sudah jadi bagian dari keseharian dalam kehidupan mereka. Maka, wajar kalau cara bayar pun harus sesuai dengan gaya hidup digital itu.
Bagi mereka, membawa uang tunai justru dianggap merepotkan dan dianggap sebagai sesuatu yang “kurang modern.” Dengan eWallet, semua kebutuhan bisa dilakukan secara digital: belanja online, pesan transportasi, hingga investasi kecil-kecilan. Selain itu, ada unsur kebanggaan sosial juga. Bayar dengan ponsel dianggap lebih kekinian, lebih keren, dan lebih sesuai dengan citra diri generasi muda yang serba digital tersebut.
Ini dia alasan paling menggoda. Hampir semua eWallet gencar menawarkan promo menarik sangat menggiurkan bagi para penggunanya, seperti:
Bayangkan, anda bisa hemat uang hanya dengan memilih cara bayar yang berbeda. Milenial dan Gen Z yang terkenal jeli mencari keuntungan ekstra tentu tidak akan melewatkan kesempatan ini. Misalnya, anda bayar makanan Rp50.000 lewat eWallet dan langsung dapat cashback Rp10.000. Rasanya jauh lebih menyenangkan dibanding bayar tunai tanpa bonus.
Generasi muda mudah bosan. Mereka senang mencari sekaligus juga mencoba hal-hal baru yang lebih praktis atau lebih seru. Nah, pihak penyedia eWallet sangat paham hal ini, sehingga terus menghadirkan inovasi.
Contohnya:
Dengan inovasi yang terus berkembang, eWallet tidak pernah ketinggalan zaman. Inilah yang membuat milenial dan Gen Z selalu setia untuk terus menggunakannya.
Walaupun eWallet sangat bermanfaat, ada baiknya anda juga bijak dalam menggunakannya. Ada beberapa saran sekaligus juga tips yang bisa membantu anda memaksimalkan manfaat eWallet tanpa membuat keuangan bocor. Misalnya disarankan untuk menggunakann eWallet yang Sesuai dengan Kebutuhan, Manfaatkan Promo dengan Cerdas, Atur Batas Pengeluaran dan yang paling penting adalah untuk Utamakan Keamanan. Selalu aktifkan PIN, sidik jari, atau verifikasi wajah untuk membuka aplikasi eWallet agar lebih aman. Jangan sembarangan membagikan kode OTP atau data pribadi kepada orang lain. Ingat, keamanan tetap nomor satu.
eWallet bukan lagi sekadar tren sementara. Bagi milenial dan Gen Z, ini sebetulnya merupakan bagian dari gaya hidup digital yang praktis, hemat, modern, dan penuh inovasi. Banyak kemudahan yang ditawarkan termasuk kepraktisan, kesesuaian dengan gaya hidup digital, banyaknya promo, serta inovasi yang tiada henti membuat generasi ini merasa nyaman dan terbantu dengan eWallet. Ditambah lagi, ada peluang besar bagi mereka untuk mengatur keuangan lebih transparan dan lebih efisien.
Akan tetapi meski demikian, seperti teknologi lain, kunci utama dalam penggunaan teknologi dompet digital ini adalah menggunakannya dengan bijak. Dengan strategi yang tepat, penggunaan dari eWallet bisa menjadi sahabat terbaik anda dalam bertransaksi sehari-hari, bukan malah membuat membuat masalah keuangan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.